Durian Coklat N' Gembel
Bingung liburan mau kemana daripada nganggur dirumah ngajak jalan - jalan ah..
sebelum ke House of Sampoerna sebenarnya kita keliling2 dulu ke Makam belanda PENELE Surabaya. behubung kita terlalu sore pukul 17.15 kita samapi tenyata makan sudah tutup pukul 15.00
Bingung liburan mau kemana daripada nganggur dirumah ngajak jalan - jalan ah..
sebelum ke House of Sampoerna sebenarnya kita keliling2 dulu ke Makam belanda PENELE Surabaya. behubung kita terlalu sore pukul 17.15 kita samapi tenyata makan sudah tutup pukul 15.00
ok deh...
capcus House of Sampoerna aja
sebenarnya House of Sampoerna berfungsi sebagai museum dan sekaligus masih digunakan sebagai tempat tinggal keluarga Sampoerna ini, berlokasi di Jalam Taman Sampoerna no 6, Surabaya. sebenarnya sudah bebrapa kali kita kesa tetapi sapai larut malam ya hanya kali ini saja hehehe... ternyata tutupnya pukul 22.00
capcus House of Sampoerna aja
sebenarnya House of Sampoerna berfungsi sebagai museum dan sekaligus masih digunakan sebagai tempat tinggal keluarga Sampoerna ini, berlokasi di Jalam Taman Sampoerna no 6, Surabaya. sebenarnya sudah bebrapa kali kita kesa tetapi sapai larut malam ya hanya kali ini saja hehehe... ternyata tutupnya pukul 22.00
asik bisa photo2 sampai puas
akses ke House of Sampoerna Cukup mudah untuk menuju kesana karena lokasinya yang tidak jauh dari kawasan bekas penjara Kalisosok, kawasan Jembatan Merah dan Monumen Tugu Pahlawan yang legendaris itu. Selain itu akses jalan dan angkutan umum yang menuju kesana pun cukup mudah.
menurut Sejarah industri rokok Sampoerna tak bisa lepas dari sosok Liem Seeng Tee (1893-1956), pendiri industri rokok Sampoerna.
awal mula Liem Seeng Tee pada usia 5 tahun harus hidup mandiri di negeri yang masih asing baginya.
Pada perjalanan hidupnya karena kedua orangtuanya meninggal dan saudara perempuanya di ambil anak oleh warga singapura, dan Liem diangkat sebagai anak oleh sebuah keluarga di Bojonegoro, sebuah kota kecil di Jawa Timur. Dalam kehidupan dengan keluarga barunya itu, pada usia 17 tahun, ia mulai belajar meracik tembakau yang kemudian dijualnya secara asongan di stasiun kereta api dan gerbong-gerbong kereta api.
Pada 1912, Liem menikah dengan Siem Tjiang Nio. Mereka kemudian menyewa sebuah warung kecil di daerah Tjantian di Surabaya untuk menjual berbagai bahan pokok, buah-buahan, dan tembakau. Selain di warungnya, Liem juga menjual tembakau dengan menggunakan sepeda ontel menyusuri jalan-jalan di Surabaya.
Pada 1912, Liem menikah dengan Siem Tjiang Nio. Mereka kemudian menyewa sebuah warung kecil di daerah Tjantian di Surabaya untuk menjual berbagai bahan pokok, buah-buahan, dan tembakau. Selain di warungnya, Liem juga menjual tembakau dengan menggunakan sepeda ontel menyusuri jalan-jalan di Surabaya.
begitu ceritanya :D
photo lainya klik di sini
0 komentar:
Post a Comment